Monday, 28 January 2013
Wednesday, 23 January 2013
Dr. Maurice Bucaille
BIBLE, QURAN & Sains Modern
Kesalahan dan kebohongan Alkitab menurut Dr. Maurice Bucaille dari Perancis
PENGANTAR
Secara apriori mengasosiasikan Qur-an dengan Sains, adalah
mengherankan, apalagi jika asosiasi tersebut berkenaan dengan
hubungan harmonis dan bukan perselisihan antara Qur-an dan Sains.
Bukankah untuk menghadapkan suatu kitab suci dengan pemikiranpemikiran
yang tak ada hubungannya seperti ilmu pengetahuan,
merupakan hal yang paradoks bagi kebanyakan orang pada zaman ini?
Sesungguhnya sekarang para ahli Sains yang kebanyakannya
terpengaruh oleh teori materialis, menunjukkan sikap acuh tak acuh
bahkan sifat rnerendahkan terhadap soal-soal agama, karena mereka
memandangnya sebagai hal yang didasarkan atas legenda. Selain
daripada itu, di negeri Barat (negeri pengarang, dan kalangan orangorang
yang terpelajar menurut sistem Barat), jika seseorang berbicara
tentang Sains dan agama, kata agama itu difahami sebagai agama
Yahudi dan Kristen tetapi tak ada orang yang memasukkan Islam dalam
kata agama itu. Tentang Islam, orang Barat mempunyai gambaran yang
salah dan karena itu mereka juga menunjukkan penilaian yang salah,
sehingga sampai hari ini sangat susah bagi mereka untuk mendapatkan gambaran yang tepat dan
sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya.
Sebagai pengantar untuk konfrontasi antara Wahyu Islam dan Sains, adalah sangat perlu untuk
memberikan suatu tinjauan tentang agama yang sangat tidak dikenal di negeri kita (Europa,
Perancis).
Penilaian yang salah terhadap Islam di Barat adalah akibat kebodohan atau akibat sikap
meremehkan dan mencemoohkan yang dilakukan secara sistematis. Akan tetapi di antara
kekeliruan-kekeliruan yang tersiar, yang paling berbahaya adalah kekeliruan-kekeliruan atau
pemalsuan fakta; jika kekeliruan penilaian dapat dimaafkan, maka penyajian fakta yang
bertentangan dengan fakta yang sebenarnya, tidak dapat dimaafkan. Adalah menyedihkan jika kita
membaca kebohongan-kebohongan besar dalam buku-buku yang serius yang ditulis oleh
pengarang-pengarang yang mestinya sangat ahli.
Umpamanya kita baca dalam Encyclopedia Universalis, jilid VI, artikel : Evangile (Injil), suatu
isyarat kepada perbedaan antara Injil dan Qur-an. Pengarang artikel tersebut menulis: “Pengarangpengarang
Injil tidak mengaku-aku, seperti Qur-an, menyampaikan otobiografi (riwayat hidup diri
sendiri) yang didiktekan oleh Tuhan kepada Rasulnya secara ajaib.” Begitulah kata penulis itu,
padahal Qur-an bukan otobiografi. Qur-an adalah tuntunan dan nasehat. Terjemahan Qur-an yang
paling jelek juga dapat mengungkapkan kenyataan ini kepada pengarang artikel tersebut.
Pernyataan tersebut di atas, yakni bahwa Qur-an itu otobiografi sama besar kesalahannya dengan
orang yang mengatakan bahwa Injil itu adalah riwayat hidup pengarangnya.Yang bertanggung
jawab tentang pemalsuan terhadap idea Qur-an itu adalah seorang guru besar di Fakultas teologi
Yesuite di kota Lion (Perancis selatan); tersiarnya kekeliruan semacam ini telah membantu memberi
gambaran yang salah tentang Qur-an dan Islam.
Walaupun begitu tetap ada harapan untuk memperbaiki keadaan, karena sekarang agama-agama
tidak hidup sendiri-sendiri; banyak agama yang mencari perkenalan dan pemahaman timbal balik.
Kita terharu dengan fakta bahwa pada eselon tertinggi orang-orang Katolik berusaha untuk
memelihara hubungan dengan umat Islam, serta menghilangkan kesalahfahaman dan mengoreksi
gambaran-gambaran yang keliru tentang Islam.
Saya telah menyebutkan perubahan besar yang terjadi pada-tahun-tahun yang terakhir ini dan
menyebutkan pula suatu dokumen yang dikeluarkan oleh Sekretariat Vatikan untuk orang-orang
bukan Kristen. Dokumen tersebut berjudul:
Orientasi untuk dialog antara umat Kristen dan umat Islam, dokumen itu sangat berarti karena
sikap-sikap baru terhadap Islam. Dalam cetakan ketiga (1970) kita dapatkan ajakan untuk
“meninjau kembali sikap-sikap kita terhadap Islam, dan mengkritik purbasangka kita” kita dapatkan
pula kata-kata seperti “kita harus bekerja keras lebih dahulu untuk merubah cara berfikir saudarasaudara
umat Kristen, secara bertahap; ini adalah yang paling penting,” “kita harus meninggalkan
page1
gambaran gambaran kuno yang kita warisi dari masa lampau atau gambaran-gambaran yang
dirubah oleh prasangka dan fitnahan,” “kita harus mengakui ketidak adilan yang dilakukan oleh
Barat yang beragama Kristen terhadap umat Islam.” Dokumen Vatikan yang terdiri dari 150
halaman itu menolak pandangan-pandangan kuno umat Kristen terhadap Islam dan menerangkan
hal-hal yang sebenarnya .
Di bawah judul: “membebaskan diri kita daripada prasangka-prasangka yang sangat mashur,” para
penulis dokumen tersebut mengajak umat Kristen sebagai berikut: “Di sini kita harus melakukan
pembersihan yang mantap dalam cara berfikir kita. Secara khusus kami pikirkan penilaian tertentu
yang “sudah jadi” yang sering dilakukan orang secara sembrono terhadap Islam. Adalah sangat
penting untuk tidak menghidup-hidupkan dalam hati sanubari kita, pandangan-pandangan yang
dangkal dan arbitrer yang tidak dikenal oleh orang Islam yang jujur.
Salah satu daripada pandangan arbitrer yang sangat penting untuk diberantas adalah pandangan
yang mendorong untuk memakai kata “Allah” secara sistematis untuk menunjukkan Tuhannya umat
Islam, seakan-akan Tuhannya umat Islam itu bukan Tuhannya umat Kristen.
Allah dalam bahasa Arab berarti Tuhan, Tuhan yang maha Esa, maha Tunggal. Oleh karena itu
untuk menterjemahkannya dalam bahasa Perancis kita harus rnemakai kata “Dieu,” dan tidak cukup
hanya mengambil alih kata arab (“Allah”) karena kata ini tak dimengerti orang Perancis. Bagi umat
Islam, Allah itu juga Tuhannya Nabi Musa dan Tuhannya Yesus.”
Dokumen Sekretariat Vatikan bagi umat bukan Kristen menekankan hal yang fundamental ini
sebagai berikut:
“Adalah tak berguna untuk mengikuti pendapat beberapa orang Barat bahwa Allah itu
sesungguhnya bukan Tuhan! Teks-teks yang dihasilkan oleh Konsili telah membenarkan kata-kata
di atas. Orang tidak akan dapat meringkaskan kepercayaan Islam tentang Tuhan, secara lebih baik
dari kata-kata Lumen Gentium (cahaya bagi manusia ) bagian dari Dokumen Konsili Vatikan II
(1962-1965) yang berbunyi: “Orang-orang Islam yang mengikuti aqidah Nabi Ibrahim menyembah
bersama kita kepada Tuhan yang Tunggal, yang maha penyayang, yang akan mengadili manusia
pada hari akhir.”
Semenjak itu orang mengerti mengapa orang Islam melakukan protes terhadap kebiasaan orang
Barat memakai kata ‘Allah’ untuk Tuhan. Orang-orang Islam yang terpelajar memuji terjemahan
Qur-an oleh D. Masson yang memakai kata “Dieu” (Tuhan) dan tidak memakai kata “Allah.”
Orang Islam dan orang Kristen menyembah Tuhan yang maha Tunggal.
Kemudian Dokumen Vatikan mengkritik penilaian-penilaian lain yang salah terhadap Islam.
“Fatalisme” Islam, suatu prasangka yang tersiar luas, dibahas dengan mengutip beberapa ayat Quran.
Dokumen Vatikan tersebut menunjukkan hal-hal yang sebalik Fatalisme, yakni bahwa manusia
itu akan diadili menurut tindakannya di Dunia.
Dokumen Vatikan tersebut juga menunjukkan bahwa konsep yuridisme atau legalisme dalam Islam
itu salah, yang benar adalah sebaliknya, yakni kesungguhan dalam Iman. Dibawakannya pula dua
ayat yang sangat tidak dikenal orang di Barat. Ayat pertama: “Tak ada paksaan dalam agama”
(Surat 2 ayat 256). Ayat kedua: “Dan Tuhan tidak menjadikan dalam agama sesuatu hal yang
memaksa.” (Surat 22 ayat 78)
Dokumen Vatikan tersebut juga menentang ide yang tersiar luas bahwa Islam itu adalah agama
“rasa takut,” dan menjelaskan bahwa Islam adalah agama cinta, cinta kepada orang-orang yang
dekat, cinta yang berakar dalam Iman kepada Allah. Dokumen Vatikan tersebut juga menolak
anggapan bahwa tak ada “moral Islam,” serta anggapan yang dianut oleh orang Yahudi dan orang
Kristen bahwa Islam itu adalah agama fanatisme. Dalam hal ini Dokumen tersebut mengatakan:
“Sesungguhnya, Islam dalam sejarahnya tidak pernah lebih fanatik daripada kota-kota suci Kristen
ketika kepercayaan Kristen bercampur dengan nilai politik.” Di sini para pengarang Dokumen
Vatikan menyantumkan ayat-ayat Qur-an yang diterjemahkan oleh orang Barat sebagai “Perang
Suci.”
“Perang suci yang dimaksudkan, dalam bahasa Arabnya adalah:
Al Jihad fi sabililah, usaha keras untuk menyiarkan agama Islam dan mempertahankannya terhadap
orang-orang yang melakukan agressi.” Dokumen Vatikan meneruskan keterangannya: “Al Jihad
page 2
bukan “kherem” yang tersebut dalam Injil. Jihad tidak bermaksud untuk memusnahkan orang lain,
akan tetapi untuk menyiarkan hak-hak Tuhan dan hak-hak manusia di negeri-negeri baru.”
Kekerasan yang timbul dalam Jihad adalah gejala-gejala yang mengikuti hukum perang. Pada
waktu peperangan Salib bukanlah orang- Islam yang selalu melakukan pembantaian besar-besaran.
Dokumen Vatikan akhirnya membicarakan purbasangka bahwa Islam itu adalah agama beku yang
mengungkung para pengkutnya dalam Abad Pertengahan yang sudah lampau dan menjadikan
mereka tidak sanggup untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan tehnik pada zaman modern.
Dokumen tersebut menyebutkan perbandingan dengan situasi-situasi serupa yang terdapat di
negara-negara Kristen dan menyatakan “Kami menemukan dalam perkembangan tradisional
pemikiran Islam suatu prinsip evolusi yang dapat menjadi pedoman untuk masyarakat beradab.”
Bahwa Vatikan mempertahankan Islam, saya yakin, akan mengherankan pengikut-pengikut agama
masa kini, baik ia orang Yahudi, orang Kristen atau orang lslam. Gejala tersebut merupakan
manifestasi kesungguhan dan pikiran yang terbuka yang bertentangan sama sekali dengan sikapsikap
di masa dahulu. Tetapi sayang, sangat sedikit sekali orang-orang Barat yang mengetahui
pergantian sikap yang diambil oleh eselon tertinggi daripada Gereja Katolik.
Setelah kita mengetahui hal tersebut di atas kita tidak begitu heran untuk mendengarkan langkahlangkah
konkrit selanjutnya yang dilaksanakan untuk pendekatan ini. Mula-mula adalah kunjungan
resmi kepala Secretariat Vatikan untuk orang-orang bukan Kristen kepada (almarhum) Sri Baginda
Raja Faesal, raja Saudi Arabia, kemudian kunjungan ulama-ulama Besar dari Saudi Arabia kepada
Sri Paus Paul Vl pada tahun 1974. Kita merasakan arti spiritual yang dalam ketika Monsigneur
Elchinger menerima para ulama itu di Cathedral Strasbourg dan mempersilahkan mereka untuk
sembahyang di tengah-tengah Cathedral, walaupun menghadap ke arah Ka’bah.
PENGANTAR PENTERJEMAH
Pada bulan Maret 1977 saya mendapat kesempatan untuk menghadiri konferensi
internasional Islam-Kristen di kota Cordoba di Spanyol. Bepergian saya tersebut
sangat berfaedah, karena memberi gambaran kepada saya tentang masa gemilang umat
Islam di negeri Spanyol. Masjid Kurtubah yang sudah berusia 12 abad (didirikan 786)
itu masih berdiri dengan megahnya, wulaupun sudah tidak dipakai untuk sembahyang dan
di dalamnya didirikan sebuah Katedral.
Setelah selesai konferensi, saya mengunjungi Kota Paris untuk mengenang masa muda
saya, ketika pada tahun 1956 saya mempertahankan tesis saya di Sorbonne. Pada suatu
hari, saya mengunjungi Masjid Paris yang megah, dan secara tidak sengaja, saya
dapatkan tempat penjualan gamban-gambar Masjid, yang disukai oleh tourist-tourist
asing. Di tempat itu saya ketemukan buku yang berjudul La Bible, le Coran et la
Science (Bibel, Qur-an dan Sains modern). Segera saya membeli satu naskah, dan terus
pulang ke Hotel. Buku itu saya baca sampai tamat.
Buku tersebut telah menarik hati saya. Seorang tabib ahli bedah berkebangsaan
Perancis, yaitu Dr. Maurice Bucaille telah mengadakan studi perbandingan mengenai
Bibel (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) dan Qur-an serta Sains modern. Akhirnya
ia mendapat kesimpulan bahwa dalam Bibel terdapat kesalahan ilmiah dan sejarah,
karena Bibel telah ditulis oleh manusia dan mengalami perubahan-perubahan yang
dibuat oleh manusia. Mengenai Al Qur-an ia berpendapat bahwa sangat mengherankan
bahwa suatu wahyu yang diturunkan 14 abad yang lalu, memuat soal-soal ilmiah yang
baru diketahui manusia pada abad XX atau abad XIX dan XVIII. Atas dasar itu, Dr.
Maurice Bucaille berkesimpulan bahwa Al Qur-an adalah wahyu Ilahi yang murni dan
Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir.
Setelah membaca buku tersebut, saya merasa bahwa saya harus menyampaikan isi buku
tersebut kepada bangsa Indonesia, yang selalu menunjukkan perhatiannya kepada agama.
Maka saya terjemahkan buku tersebut, dengan harapan mudah-mudahan isinya dapat
dimanfaatkan oleh mereka yang mencari kebenaran dan mencari pegangan hidup,
khususnya para cendekiawan yang tidak sempat mempelajari Islam dari sumber-sumber
yang memuaskan.
Saya panjatkan syukur kepada Allah s.w.t. yang telah memberi saya tenaga untuk melaksanakan terjemahan ini.
Jakarta 1 September 1978.
M. Rasjidi.
page 3
KATA PENGANTAR PENGARANG
Masing-masing dari tiga agama Samawi mempunyai kumpulan kitab yang khusus. Dokumendokumen
itu merupakan dasar kepercayaan tiap penganut agama itu, baik ia orang Yahudi, orang
Kristen atau orang Islam. Dokumen-dokumen tersebut bagi mereka itu merupakan penjelmaan
material daripada wahyu Ilahi, yang bersifat wahyu langsung seperti yang diterima oleh Nabi
Ibrahim atau Nabi Musa, atau merupakan wahyu yang tidak langsung seperti dalam hal Nabi Isa
dan Nabi Muhammad. Nabi Isa berkata atas nama Bapa dan Nabi Muhammad menyampaikan
kepada seluruh manusia wahyu-wahyu Tuhan yang ia terima dengan perantaraan malaikat Jibril.
Untuk membicarakan sejarah Agama, saya mengambil sikap untuk menempatkan Perjanjian Lama,
Perjanjian Baru dan Qur-an dalam tempat yang sejajar sebagai wahyu tertulis. Sikap saya tersebut
yang pada prinsipnya dapat disetujui oleh umat Islam, tidak diterima oleh pengikut agama di
negeri-negeri Barat yang terpengaruh oleh agama Yakudi dan Kristen, karena rnereka itu tidak
mengakui Qur-an sebagai suatu kitab yang diwahyukan.
Sikap seperti tersebut nampak dalam masing-masing kelompok jika menghadapi kedua agama
lainnya, dalam soal Kitab Suci.
Kitab Sucinya agama Yahudi adalah Bibel Ibrani. Bibel bahasa Ibrani ini berbeda daripada Perjanjian
Lama menurut agama Masehi dengan tambahan-tambahan fasal-fasal yang tak terdapat dalam
bahasa Ibrani. Dari segi praktek, perbedaan ini tidak menyebabkan perubahan dalam aqidah. Akan
tetapi orang-orang Yahudi tidak percaya kepada adanya sesuatu wahyu sesudah kitab suci mereka.
Agama Masehi menerima Bibel Ibrani dengan menambahkan beberapa tambahan. Akan tetapi tidak
dapat menerima segala sesuatu yang termuat di dalamnya untuk membuktikan kenabian Isa.
Gereja Masehi telah melakukan potongan-potongan yang sangat penting dalam fasal-fasal yang
mengenai kehidupan Isa serta ajaran-ajarannya. Gereja Masehi tidak memasukkan dalam
Perjanjian Baru kecuali tulisan-tulisan yang sangat terbatas jumlahnya, yang terpenting ialah Injil
yang empat. Agama Masehi tidak menganggap adanya wahyu yang turun sesudah Nabi Isa dan
sahabatnya. Dengan begitu mereka tidak mengakui Al Qur-an.
Enam abad setelah Nabi Isa, Al Qur-an sebagai wahyu terakhir, banyak menyebutkan Bibel Ibrani
serta Injil.
Al Qur-an sering menyebut Torah1 dan Injil. Al Qur-an mewajibkan kepada semua orang muslim
untuk percaya kepada kitab-kitab sebelumnya (surat 4 ayat 136). Al Qur-an menonjolkan
kedudukan tinggi para Rasul dalam sejarah Wahyu, seperti Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan
para Nabi Bani Israil, dan juga kepada Nabi Isa (Yesus) yang mempunyai kedudukan istimewa di
ancara mereka. Kelahiran Yesus telah dilukiskan dalam Al Qur-an sebagai suatu kejadian ajaib
(supernatural) seperti juga dilukiskan oleh Injil. Al Qur-an menyebutkan Maryam secara istimewa.
Bukankah surat no. 19 dalam Qur-an bernama surat Maryam?
Perlu saya nyatakan bahwa hal-hal yang mengenai Islam pada umumnya tak diketahui orang di
negeri-negeri Barat. Hal ini tidak mengherankan jika kita mengingat bagaimana generasi-generasi
diberi pelajaran agama dan bagaimana selama itu mereka itu dikungkung dalam ketidak tahuan
mengenai Islam. Pemakaian kata-kata “religion Mahometane” (Mohamedanism) dan Mahometans
(Mohamedans) sampai sekarang masih sering dipakai, untuk memelihara suatu anggapan yang
salah yakni bakwa Islam adalah kepercayaan yang disiarkan oleh seorang manusia, dan dalam
Islam itu tak ada tempat bagi Tuhan (sebagaimana yang difahamkan oleh kaum Masehi). Banyak
kaum terpelajar zaman sekarang yang tertarik oleh aspek-aspek Islam yang mengenai filsafat,
kemasyarakatan atau ketatanegaraan, tetapi mereka tidak menyelidiki lebih lanjut bagaimana
dalam mengetahui aspek-aspek itu mereka sesungguhnya bersumber kepada wahyu Islam.
Biasanya orang bertitik tolak dari anggapan bahwa Mohammad bersandar kepada wahyu-wahyu
yang diterima nabi-nabi sebelum dia sendiri, dengan begitu mereka ingin mengelak dari
mempersoalkan “wahyu.”
10 Perkara Yang Anda Tidak Pernah Tahu Atau Sudah Di Lupakan
~10 Perkara Yang Anda Tidak Pernah Tahu Atau Sudah Di Lupakan
1. Dia lah yang menggerakkan negara islam yang lain untuk membantu Bosnia & Herzogovinia ketika umat islam disana disembelih oleh pengganas Serbia.
2. Dia juga lah yg menghantar ratusan komando Malaysia yang dibawa masuk secara sulit ke Bosnia untuk membantu saudara seIslam ketika era pencerobohan dan pembunuhan beramai-ramai umat Islam di Bosnia ketika itu. “Kalau negara Arab ini tidak datang membantu, kita hantar sahaja askar kita,” - Tun Mahathir.
3) Dia juga lah berpakat dengan kerajaan Sultan Brunei menyediakan jumlah dana yang berjuta dollar untuk membeli senjata dan peluru anti kereta kebal untuk tentera Islam Bosnia.
4) Dia lah yang pernah menangis ketika melawat Bunker yang menjadi pejabat Yasser Arafat di Palestine.
5) Dia juga lah pemimpin islam yg Yasser Arafat hubungi meminta bantuan dan pertolongan ketika diserang oleh rejim zionis.
6) Dia juga lah yg mempertaruhkan nyawa isterinya,Tun Dr Siti Hasmah menaiki pesawat ke Baghdad membawa bantuan kemanusiaan kepada umat islam demi untuk melepaskan sekatan Amerika Syarikat.
7) Dia lah yang digelar MahaFiraun dan dia jugalah yang lantang mengutuk kekejaman Yakjuj Makjuj / Zionis ke atas umat islam serta mempertahankan islam dimata dunia.
8) Dia lah yang berusaha keras, tak hanya duduk berdoa tanpa berbuat apa2.
9) Dia lah yang ketika saudara islam yang berlainan parti mendoakan kecelakaan untuknya. Tapi dia diizin oleh Allah SWT masuk ke dalam KAABAH.
10) Dia jugalah pernah ditembak dan mengorbankan jawatan tertinggi yang beliau ada bagi menyelamatkan umat Islam di Bosnia.
Malah beliau kini dianggap sebagai seorang pemimpin dunia yang berjaya meskipun memimpin sebuah negara yang kecil. Beliau bukan hanya berjaya Memerdekakan negaranya dari semua segi, tetapi berusaha memerdekakan negara-negara lain dari belenggu falsafah pembangunan yang dijana dari barat yang jelas muflis idealistiknya..
Siapa dia? Ya.. dialah..
TUN DR MAHATHIR BIN MOHAMAD, Bekas PERDANA MENTERI MALAYSIA dan manusia yang dihormati UMAT ISLAM dan PEMIMPIN ISLAM seluruh dunia. Jiwa dan Bangsa Melayu kini di kenali di mata dunia.Terima kasih Tun!
Perjuangan Yang Belum Selesai
Perjuangan Yang Belum Selesai
Sesungguhnya tidak ada yang lebih menyayatkan
dari melihat bangsaku dijajah
tidak ada yang lebih menyedihkan
dari membiarkan bangsaku dihina
Air mata tiada ertinya
sejarah silam tiada maknanya
sekiranya bangsa tercinta terpinggir
dipersenda dan dilupakan
Bukan kecil langkah wira bangsa
para pejuang kemerdekaan
bagi menegakkan kemuliaan
dan darjat bangsa
selangkah beerti mara
mengharung sejuta dugaan
Biarkan bertatih
asalkan langkah itu yakin dan cermat
bagi memastikan negara
merdeka dan bangsa terpelihara
air mata sengsara
mengiringi setiap langkah bapa-bapa kita
Tugas kita bukan kecil
kerana mengisi kemrdekaan
rupanya lebih sukar dari bermandi
keringat dan darah menuntutnya
Lagi pula apalah ertinya kemerdekaan
kalau bangsaku asyik mengia dan menidakkan,
mengangguk dan membenarkan,
kerana sekalipun bangganya negara
kerana makmur dan mewahnya,
bangsaku masih melata
dan meminta-minta di negaranya sendiri
Bukan kecil tugas kita
meneruskan perjuangan kemerdekaan kita
kerana rupanya selain memerdekakan,
mengisi kemerdekaan itu jauh lebih sengsara
Bangsaku bukan kecil hati dan jiwanya
bukankah sejak zaman berzaman
mereka menjadi pelaut, pengembara
malah penakluk terkemuka?
Bukankah mereka sudah mengembangkan sayap,
menjadi pedagang dan peniaga
Selain menjadi ulama dan
ilmuan terbilang?
Bukankah bangsaku pernah mengharung
samudera menjajah dunia yang tak dikenal
Bukankah mereka pernah menjadi
wira serantau yang tidak mengenal
erti takut dan kematian?
Di manakah silapnya hingga bangsaku
berasa begitu kecil dan rendah diri?
Apakah angkara penjajah?
Lalu bangsaku mulai
melupakan kegemilangan silam
dan sejarah gemilang membina empayar
Tugas kita belum selesai rupanya
bagi memartabat dan
memuliakan bangsa
kerana hanya bangsa yang berjaya
akan sentiasa dihormati
Rupanya masih jauh dan berliku jalan kita
bukan sekadar memerdeka dan mengisinya
tetapi mengangkat darjat dan kemuliaan
buat selama-lamanya
Hari ini, jalan ini pasti semakin berliku
kerana masa depan belum tentu
menjanjikan syurga
bagi mereka yang lemah dan mudah kecewa
Perjuangan kita belum selesai
kerana hanya yang cekal dan tabah
dapat membina mercu tanda
bangsanya yang berjaya
Dr. Mahathir Mohamad
Mei 1996
AL-KISAH
Apakah Tuhan Itu Ada? dan Kaitannya dengan tindakkan Dr. M …..
Al Kisah ada seorang Pemuda – Abdullah yang lama sekolah di luar kembali ke tanah air. Sesampainya dirumah dia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, Ustaz atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya Orang tua Abdullah itu mendapatkan Seorang Guru bernama Mahathir
Tanya Abdullah :
Anda siapa? Dan apakah bisa menJawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Jawab Mahathir :
Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menJawab pertanyaan anda
Tanya Abdullah :
Anda yakin? Sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menJawab pertanyaan saya.
Jawab Mahathir : I
nsya Alloh saya akan mencuba sejauh kemampuan saya
Tanya Abdullah :
Saya punya 3 buah pertanyaan:
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2. Apakah yang dinamakan takdir
3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba Mahathir tersebut menampar pipi si Abdullah dengan keras.
Tanya Abdullah (sambil menahan sakit):
Kenapa anda marah kepada saya?
Jawab Mahathir :
Saya tidak marah…Tamparan itu adalah Jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Abdullah :
Saya sungguh-sungguh tidak mengerti
Tanya Mahathir :
Bagaimana rasanya tamparan saya?
Jawab Abdullah :
Tentu saja saya merasakan sakit
Tanya Mahathir :
Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
Jawab Abdullah : Ya
Tanya Mahathir : Tunjukan pada saya wujud sakit itu !
Jawab Abdullah : Saya tidak bisa
Mahathir :
Itulah Jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Tanya Mahathir :
Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Jawab Abdullah : Tidak
Tanya Mahathir :
Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
Jawab Abdullah : Tidak Mahathir : Itulah yang dinamakan Takdir
Tanya Mahathir : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Jawab Abdullah : kulit
Tanya Mahathir : Terbuat dari apa pipi anda?
Jawab Abdullah : kulit
Tanya Mahathir : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Jawab Abdullah : sakit
Mahathir :
Walaupun Syaitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, Jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan Menjadi tempat menyakitkan untuk syaitan
Monday, 21 January 2013
TEXT 2 (JANGAN PERJUDIKAN NASIB NEGARA)
(disiarkan di Mingguan Malaysia 20 Jan 2013)
KE MANA sahaja saya pergi, di Malaysia atau luar negara, saya akan ditanya bila pilihan raya akan diadakan.
Saya harap saya tahu jawapannya tetapi Perdana Menteri tidak memberitahu saya apa-apa, dan lazimnya hanya Perdana Menteri yang boleh menentukan tarikh tersebut. Sudah tentu tarikh itu tidak boleh melangkaui tempoh lima tahun hayat Parlimen.
Soalan seterusnya ialah sama ada Barisan Nasional (BN) akan menang. Jawapan saya BN akan menang. Tetapi sebesar mana kemenangan itu sangat penting. Malaysia tidak boleh ditadbir oleh Parlimen yang berbelah-bahagi (hung parliament) atau sebuah kerajaan yang lemah. Keduanya tidak baik untuk Malaysia kerana semua akan tumpu kepada politik dan ekonomi serta pembangunan akan diketepi.
Ramai yang berkata Perikatan/BN telah berkuasa terlampau lama. Benar. Saya percaya bahawa sesuatu pemerintahan tidak boleh terlalu lama. Tetapi sekarang saya tidak begitu yakin pandangan saya boleh diguna pakai untuk semua keadaan.
Ini kerana alternatif kepada BN adalah sesuatu yang menakutkan. Ia dipimpin oleh seorang yang obsesi hanya hendak jadi Perdana Menteri tidak kira bagaimana sekalipun. Dulu saya tertanya-tanya mengapa dia menyertai UMNO dan bukan Pas. Sekarang saya faham. Dia akan melakukan apa sahaja untuk menjadi Perdana Menteri. Menyertai UMNO dan tidak Pas, yang pemimpinnya tidak pernah jadi Perdana Menteri, dia akan menjadi Perdana Menteri hanya dengan memanjat tangga kepimpinan UMNO. Sebaik sahaja menyertai UMNO dia bertanding jawatan Ketua Pemuda. Kemudian dia bertanding Naib Presiden seterusnya Timbalan Presiden. Langkah selanjutnya ialah menjatuhkan Presiden dan menjadi Perdana Menteri. Ia amat mudah.
Tetapi Perdana Menteri kelihatan tidak mahu berundur. Maka dia memulakan gerakan sulit memburukkan Perdana Menteri. Apa yang berlaku sudah menjadi lipatan sejarah.
Sekarang dia menerajui pembangkang dengan harapan akan dinobatkan di Putrajaya sebagai Perdana Menteri selepas pilihan raya ini. Saya berpendapat ini tidak baik untuk negara. Begitu juga dengan koleksi cacamarba pakatan yang cuma berpakat untuk tidak bertanding sesama mereka tetapi sebaliknya menyokong satu sama lain untuk memenangi pilihan raya sahaja. Selain parti Saya mahu jadi Perdana Menteri", turut sama ialah parti yang rasis dan parti yang memperalatkan agama. Mereka akan berbalah sepanjang masa. Mereka bukan satu gabungan. Mereka cuma berpakat untuk membantu masing-masing memenangi pilihan raya. Sekarang pun mereka sudah berbalah berkenaan siapa yang patut jadi Perdana Menteri. Mereka tidak berpegang kepada pendapat bahawa parti yang terbesar harus memimpin.
Memang benar BN sudah lama berkuasa. Begitu juga Pas di Kelantan. Tiada siapa boleh nafi kemajuan dan kemakmuran luar biasa yang dikecapi di negara ini dicapai dalam tempoh pemerintahan BN. Ini tidak boleh dinyatakan mengenai pencapaian Pas di Kelantan.
Dinasti
Kepimpinan Pas dan DAP yang sudah berumur tidak bertukar jauh lebih lama berbanding BN dan parti-parti komponennya. Sudah enam Perdana Menteri memimpin Kerajaan BN tetapi dalam tempoh itu Ketua DAP masih tetap di tempatnya dan tidak mahu melepaskan jawatan. Dan anaknya akan mengambil-alih. Sebuah dinasti sedang terbina.
Kepimpinan Pas juga tidak berubah dalam tempoh kepimpinan empat pemimpin BN.
Ketua Keadilan meletakkan dirinya sebagai Penasihat tetapi menobat isterinya sebagai Presiden dan anak perempuannya sebagai Naib Presiden. Teman akrabnya menjadi timbalan. Tidak ada tanda-tanda akan berlaku sebarang perubahan kepimpinan. Dan pasti tiada pemimpin yang akan meletak jawatan.
Perubahan mestilah dari dalam dan luar. Perubahan luaran hanyalah untuk mengabui mata. Semasa kepimpinan enam ketua UMNO, polisi agak berbeza di antara satu sama lain. Kerajaan yang dipimpin tidak boleh dianggap sama. Yang pasti prinsip politik dan ekonomi jauh berbeza. Begitu juga dengan dasar luar. Malah boleh dikatakan walaupun nama adalah sama, kerajaan setiap Perdana Menteri itu berbeza satu sama lain.
BN yang bertanding dalam Pilihan Raya Umum ke-13 tidak akan sama dengan BN di bawah kepimpinan lima yang terdahulu. Ia adalah BN yang baru. Dan perubahan akan berlaku.
Namun begitu BN tetap berpegang kepada prinsip dan polisi asas yang sama. Parti komponen BN mengamalkan demokrasi di dalam parti dan negara. BN percaya kepada perdagangan bebas dan inisiatif daripada sektor swasta. BN berpegang kepada kerjasama antara kaum dan perkongsian kuasa. BN juga percaya kepada agihan kekayaan yang adil di antara kaum. BN mesra perniagaan tanpa meminggir kepentingan anggota masyarakat yang lain.
Ia terbuka kepada inovasi dan idea-idea baru serta mengambil-kira pandangan yang dilontar rakyat dan ini membawa kepada perubahan dan transformasi. Cuma yang buta sahaja yang tidak dapat melihat perbezaan antara pemimpin tertinggi kerajaan BN.
Ini bukanlah negara satu parti. BN itu sendiri adalah gabungan 14 parti yang berlainan. Mereka boleh bersama atau memilih untuk keluar. Banyak parti ditubuh di Malaysia semasa zaman Perikatan dan BN memerintah negara. Sesetengahnya dapat bertahan walaupun tidak menyertai gabungan kerajaan. Yang lain seperti sosialis, terus hilang. Setengahnya berjaya ke Parlimen manakala yang lain gagal memastikan wakil mereka ke Parlimen ataupun Dewan Undangan Negeri.
Parti-parti pembangkang yang bertahan tidak pernah gagal untuk memenangi beberapa kerusi di dalam setiap pilihan raya. Pas kekal menerajui Kelantan menerusi beberapa pilihan raya dan pernah memenangi Terengganu dua kali. Sebuah parti tempatan pernah menewaskan BN dan menubuh kerajaan di Sabah. Pulau Pinang dimenangi Parti Gerakan, ketika itu sebuah parti pembangkang.
Pilihan raya di Malaysia tidak pernah membosankan. Dalam tahun 1969, Perikatan hampir kalah dan dalam tahun 2008 BN kehilangan lima buah negeri, satu Wilayah Persekutuan dan gagal mendapatkan majoriti dua pertiga di peringkat Persekutuan. Keputusan pilihan raya di Malaysia tidak pernah melihat parti yang memerintah mendapat sokongan 99 peratus. Hakikatnya parti pembangkang selalu memenangi sebilangan kerusi di peringkat Dewan Undangan Negeri dan peringkat Persekutuan.
Sukar untuk memahami bagaimana seseorang boleh menyatakan bahawa Malaysia adalah negara pemerintahan satu parti. Memang benar Perikatan dan BN memenangi semua Pilihan Raya Persekutuan. Negara ini negara demokratik dan jika rakyat memilih untuk mengundi semula parti kerajaan itu hak demokratik mereka. Mengundi pembangkang untuk memerintah tidak menjadikan Malaysia lebih demokratik mahupun menjadi bukti kita mengamalkan sistem dwi-parti. Pandangan jika mengundi pembangkang dalam pilihan raya akan datang akan menjadikan Malaysia negara yang mengamalkan sistem dwi-parti adalah tidak berasas. Parti-parti pembangkang tidak mewakili satu parti, bukan pun satu gabungan. Mereka membantu satu sama lain hanya untuk memenangi pilihan raya. Mereka akan kekal bersendirian, setiap satu dengan dasar dan agenda masing-masing. Mereka mungkin menubuhkan kerajaan campuran tetapi ia akan menjadi gabungan yang longgar tanpa satupun agenda yang jelas.
Barack Obama menjanjikan perubahan bila terpilih. Tetapi dia tidak berdaya untuk menutup Guantanamo Bay ataupun keluar segera dari Iraq atau Afghanistan. Dia terpaksa meneruskan tindakan yang dirancang oleh orang yang digantikannya. Apabila tamat edahnya, tiada apa perubahan yang telah berlaku di Amerika Syarikat.
Sangsi
Di Jepun kehendak kepada perubahan membawa kepada kekalahan Parti Liberal Demokratik (LDP). Sekarang LDP kembali berkuasa menggantikan Parti Demokratik Jepun yang kekal hanya satu penggal. Perubahan kerajaan tidak meningkatkan kemajuan Jepun.
Pendapat bahawa perubahan semestinya membawa kebaikan tidak selalu benar. Milton Obote dikatakan Presiden yang tidak baik untuk Uganda. Maka Idi Amin merampas kuasa. Ia lebih buruk sehingga terpaksa diturunkan secara paksa oleh tentera yang memberontak.
Iraq diperintah oleh Saddam Hussein sebagai diktator. Dia dikatakan amat kejam. Amerika Syarikat membuat keputusan melakukan pertukaran rejim (regime change). Ini melibatkan pembunuhan 200,000 rakyat Iraq yang tidak berdosa selain menghancurkan negara mereka.
Terdapat kerajaan baru sekarang tetapi disangsikan kebaikannya berbanding kerajaan Saddam. Tidak ada pertelingkahan antara puak Sunnah Wal Jamaah dengan Syiah di zaman Saddam, tetapi sekarang pertembungan ganas sering berlaku antara dua pihak ini, masing-masing mengebom dan membunuh pihak yang lain.
Terdapat banyak contoh perubahan rejim tetapi kebanyakannya tiada perubahan yang berlaku hasil daripadanya. Amat sedikit contoh menunjukkan apabila berlaku perubahan keadaan bertambah baik. Seperti dikatakan oleh orang Perancis Plus ca change, plus cest la meme chose" (lebih banyak perubahan, lebih banyak kekal sama).
Tidak perlu menukar kerajaan semata-mata untuk menegak sistem dwi-parti. Negara yang mempunyai sistem dwi-parti tidak berkeadaan lebih baik. Mereka masih menghadapi krisis ekonomi dan kewangan, mengalami kemelesetan, berdepan dengan demonstrasi jalanan dan mogok.
Saya telah nyatakan sebelum ini better the devil you know than the angel you dont." BN bukanlah syaitan. Negara ini maju dengan jaya di bawah pemerintahan BN. Bila kejayaan tidak berlaku, BN cepat menukar pemimpin yang gagal.
Pilihan raya memberi kita peluang menunjuk kepada parti pemerintah akan perlunya mengubah dirinya sendiri. Mesej ini akan sampai, amaran telah diberi dan tindakan positif akan diambil.
Jangan perjudi negara ini dengan pihak yang tidak dikenali dan yang belum teruji. Beberapa peluang yang diberi kepada pembangkang menunjukkan kekurangan kemahiran dan pencapaian. Kelantan jelas tidak maju dengan baik. Pulau Pinang pula, kejayaan yang sedikit disertai dengan kegagalan yang banyak.
Pilihan raya untuk rakyat memilih parti yang akan memerintah negara. Ramai percaya majoriti rakyat tahu apa yang baik untuk mereka. Tetapi hakikatnya majoriti rakyat tidak tahu. Mereka mengundi sama ada berdasarkan kaum atau parti yang propagandanya terdedah kepada mereka. Cuma segelintir yang memahami isu-isu dan kualiti parti yang bertanding.
Akibatnya, pilihan raya mungkin menyebabkan parti yang tidak layak terpilih membentuk kerajaan.
Kerana kemungkinan ini, amatlah penting pengundi diberi seberapa banyak penjelasan yang mungkin mengenai parti dan dasar serta rekod mereka supaya pengundi dapat membuat keputusan yang pintar
Saturday, 19 January 2013
Subscribe to:
Posts (Atom)